Monday, June 5, 2006

Lippo Luncurkan Kemang Village

Investor Daily
05 June 2006


PT Lippo Karawaci Tbk akan mulai mengembangkan proyek multifungsi (mixed use) Kemang Village kuartal III 2006. Proyek yang berlokasi di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan itu berdiri pada lahan seluas dua hektare.

Direktur Lippo Karawaci Jopy Rusli mengatakan, proyek Kemang Village terdiri atas kondominium, hotel, dan pusat perbelanjaan. Proyek kondominium akan diberi nama Apartemen Kemang Village, proyek hotel diberi nama Hotel Aryaduta Regency, dan pusat perbelanjaan Kemang Village.

Jopy berharap, proses konstruksi dan pemasaran proyek tersebut bisa dimulai pertengahan tahun ini. “Kami perkirakan, September nanti Kemang Village mulai dipasarkan. Kalau bisa lebih cepat dari bulan itu, misalnya Juli, kami sangat bersyukur,” ujar Jopy kepada Investor Daily di Jakarta, Sabtu (3/6) malam.

Berdasarkan data yang dirilis perusahaan konsultan properti PT Building & Construction Interchange (BCI) Asia yang diterima Investor Daily belum lama ini, Kemang Village terdiri atas proyek pusat perbelanjaan dengan luas bangunan 10.969 m² dan kondominium yang memiliki luas bangunan 51.415 m².

Selain itu, Lippo akan membangun hotel 200 kamar tidur. Luas bangunan hotel ini diperkirakan mencapai 13.398 m². “Hotel tersebut nantinya dikelola oleh Aryaduta,” ujar Jopy.

Untuk membangun proyek prestisius tersebut, Lippo dikabarkan menyiapkan dana sedikitnya Rp 400 miliar. Dikonfirmasi soal besaran investasi perusahaan tersebut pada proyek ini, Jopy mengaku belum bisa menyebutkan. “Nilainya masih kami hitung, bisa kurang atau lebih dari nilai (Rp 400 miliar, red) itu,” ujar dia.

Sebelumnya, Lippo juga tengah mempersiapkan pengembangan kawasan multifungsi Grand Paragon City di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Proyek yang dibangun di lahan seluas kurang lebih empat hektare ini diperkirakan menelan investasi hingga Rp 600 miliar. Di kawasan itu nantinya berdiri sejumlah bangunan properti seperti hotel, apartemen, mal dan rumah toko. Untuk mengembangkan Grand Paragon City, Lippo menggandeng DP Architects PTE LTD sebagai tim ahli yang menangani arsitektur.

Medium High
Jopy mengungkapkan, pangsa pasar yang dibidik Lippo Karawaci dalam mengembangkan Kemang Village adalah kelas medium high. Selain itu, Lippo juga mengincar konsumen yang tinggal di wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya.

“Rental value untuk kawasan ini sangat bagus. Jadi, sebenarnya banyak orang yang ingin tinggal di daerah Jakarta Selatan, terutama Kemang. Kami memprediksi, khusus kondominium pangsanya lokal dan ekspatriat terbagi dua,” ujar Jopy.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Pusat Strategis Intelijen Properti (PSIP) Ali Tranghanda mengatakan, langkah Grup Lippo ekspansi ke kawasan sekitar Kemang sangat strategis. “Kawasan Prapanca itu sangat strategis setelah Pondok Indah overvalue,” ujar dia.

Ali menyebutkan, konsep properti multifungsi Lippo Karawaci dalam membangun Kemang Village akan memikat konsumen. Selain areal proyek tersebut masuk ke dalam pengembangan kawasan Kemang, harga tanah di sana relatif murah dibandingkan di Jalan Kemang Raya. Dia memprediksi harga tanah di Jalan Prapanca saat ini sekitar Rp 4 juta per m², sedangkan di Kemang mencapai Rp 5-6 juta per m².

“Karena itu, sebelum terjadi limitasi pasar properti di kawasan ini, Lippo harus buru-buru membangun proyeknya. Saya dengar, Grup Agung Podomoro juga membidik Kemang,” ujar Ali.

Berdasarkan catatan Investor Daily, saat ini Grup Lippo mengelola sejumlah proyek properti baru, mulai dari pengembangan kawasan hunian di Lippo Karawaci dan Lippo Cikarang, pembangunan proyek multifungsi City of Tomorrow di Surabaya, Binjai Supermal, Grand Palladium di dan kawasan hunian terpadu di Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan. (c82)

0 Comments: