Monday, June 26, 2006

Agung Podomoro garap residensial Rp500 miliar

Oleh Irsad
Bisnis Indonesia


JAKARTA: Agung Podomoro Group menggandeng Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menggarap lima tower proyek apartemen Thamrin Residences di kawasan Jakarta Pusat dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp500 miliar.
Dalam proyek ini dikembangkan sebanyak 1.680 unit di areal seluas 2,37 hektare dengan pekerjaan konstruksi dimulai awal tahun depan.

Indra W. Antono, Wakil Direktur Pemasaran PT Jakarta Realty, perusahaan patungan Podomoro dengan Propertindo, mengatakan proyek Thamrin Residences terdiri dari lima tower setinggi 28 lantai yang berada dalam satu area.

"Proyek ini menjadi bagian dari wilayah pusat Jakarta karena cuma 150 meter dari Bundaran Hotel Indonesia. Awal tahun depan proyek ini sudah mulai pekerjaan konstruksinya," katanya di Jakarta akhir pekan lalu.

Menurut dia, lokasi proyek ini sangat strategis karena berada dalam lingkaran kawasan bundaran Hotel Indonesia yang kini sudah berubah menjadi kawasan megablok yang dipenuhi proyek-proyek prestisius.

Sementara itu, Thamrin Residences sendiri, lanjutnya, akan memperkuat pengembangan wilayah itu dengan properti residensial.

Proyek ini diproyeksikan pengembangnya bisa serah terima kepada pembeli mulai Desember 2008 hingga 2009.

Saat ditanyakan kepada manajemen soal besarnya investasi yang mereka tanam di Thamrin Residences mereka menolak menyebutkannya. Berdasarkan perkiraan Bisnis, nilai modal yang mereka tanam akan berkisar Rp500 miliar hingga Rp700 miliar untuk lima tower apartemen tersebut.

Kerja sama antara Agung Podomoro dan Jakpro dalam bentuk berbagi ekuitas, di mana Jakpro memberikan lahan yang dimiliki sedangkan Podomoro melakukan investasi propertinya.

Sementara itu, Manajer Pemasaran Thamrin Residences Agung Wirajaya mengatakan proyek itu sudah mulai dipasarkan sejak bulan lalu dengan perkembangan sudah terjual 272 unit apartemen untuk Tower Alamanda.

"Rencananya kami akan buka penawaran ini bagi pasar untuk tower Bougenvile Lagoon dengan jumlah 340 unit," katanya.

Menurut Agung, proyek itu dikembangkan untuk membidik pasar menengah, sehingga kisaran harga per unit apartemennya berkisar Rp300 juta hingga Rp800 juta.

Paling murah

Dia menambahkan kisaran harga sebesar itu termasuk paling murah kalau membandingkan dengan proyek serupa dengan lokasi yang sama.

"Ini ibaratnya lokasi bintang lima harga bintang tiga. Coba deh cari apartemen yang berlokasi strategis seperti Thamrin Residences yang mematok harga yang sama, pasti tidak akan ada," katanya.

Menurut dia, pasar yang diincar untuk proyek itu adalah konsumen akhir atau penghuni dengan potensi pasar para manajer dan eksekutif yang bekerja di kawasan Sudirman, Thamrin dan Kuningan.

Dia menilai kelompok pasar menengah di ketiga kawasan itu cukup besar karena banyak profesional muda yang bisa menjangkau kisaran harga yang diberikan.

Dia mengakui mengalihkan bidikan pasar kepada konsumen akhir merupakan strategi pemasaran untuk mensiasati melesunya kelompok pembeli investor yang selama ini menggerakan pasar properti.

Dalam hal ini, lanjutnya, pihaknya punya optimisme cukup besar bahwa proyek itu bisa diserap pasar karena bidikan pasar yang cukup jeli dan lokasi proyek yang berada di wilayah primer.

0 Comments: