Monday, February 13, 2006

Investasi Latumeten City Rp600 miliar

JAKARTA: Agung Podomoro Group kembali mengembangkan proyek baru properti hunian terpadu, Latumeten City, dengan investasi diperkirakan Rp500 miliar hingga Rp600 miliar.
Proyek baru itu dikembangkan di daerah Grogol, Jakarta Barat di areal 5,5 hektare dengan mengembangkan konsep kawasan terpadu yang terdiri dari trade center, ruko, mal, dan apartemen.

Grup pengembang itu menggarap proyek ini melalui pembentukan anak perusahaan bernama PT Cakrawira Bumimandala yang dipimpin langsung oleh bos Agung Podomoro, Trihatma K. Haliman.

Menurut Panhudi Yumono, Chief Operating Officer PT Cakrawira Bumimandala, rencananya proyek Latumeten City akan serah terima dengan pembeli pada Maret 2008 untuk trade mall dan September tahun yang sama untuk apartemen.

"Proyek ini on going dengan target sudah bisa diserahkan mulai Maret 2008 untuk produk trade mall," katanya, kemarin.

Pihak menajemen pengembang tidak menyebutkan secara gablang angka investasi yang akan mereka tanamkan dalam proyek baru tersebut. Namun dari perhitungan angka-angka proyeknya itu diperkirakan investasinya ber-kisar Rp500 miliar hingga Rp600 miliar.

PT Cakrawira sejak Sabtu pekan lalu telah mulai melakukan pemasangan tiang pancang dengan menyerahkan pekerjaannya kepada kontraktor PT Hammer Sakti.

Panhudi mengatakan pihak kontraktor akan mengerjakan proyek yang telah diberikan itu sampai pekerjaan fisiknya selesai.

Lebih jauh, dia menjelaskan penggarapan proyek baru itu telah melalui proses perizinan dengan mengantongi Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No.2534/-1.711.534 dari Pemprov DKI Jakarta.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Cakrawira Bumimandala Indra W. Antono menambahkan properti yang akan dibangun di areal 5,5 hektare a.l. trade mall 2.951 unit, rumah toko (ruko) 100 unit, apartemen tiga menara dengan total 1.500 unit dengan ketinggian 25 lantai.

Menurut dia, sasaran pasar dari Latumeten City adalah kelompok menengah atas dengan harga berkisar Rp100 juta hingga Rp1,2 miliar.

"Segmen pasar kami adalah kalangan menengah atas, tetapi harganya dapat dijangkau kalangan bawah. Harga per unit kios berkisar Rp100- Rp300 juta dan ruko lebih sekitar Rp1, 2 miliar per unit sedangkan apartemen sekitar Rp200 juta per unitnya" katanya. (Aprika R. Harnanda)

0 Comments: