Oleh Irsad Sati
Bisnis Indonesia
PT Permata Kuningan menghabiskan dana Rp160 miliar untuk pengembangan properti kantor seluas 22.000 m2 di kawasan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Proyek itu dibangun di lahan 4.850 m2 dengan tingkat bangunan setinggi 21 lantai.
Presdir Permata Kuningan Diono Suwarno mengatakan proyek itu segera akan beroperasi sekitar Desember tahun ini setelah dijadwalkan serah terima dari kontraktor pada akhir Oktober nanti.
"Proyek ini sudah dimulai pembangunan sejak Agustus tahun lalu. Sekarang kontraktornya sudah menyelesaikan tahap tutup atap, sehingga diharapkan Desember sudah operasional," katanya di sela-sela seremoni topping off proyek itu di Jakarta, akhir pekan lalu.
Kontraktor proyek itu adalah Murinda, di mana Diono menjabat sebagai Direktur Keuangan di perusahaan itu.
Diono mengatakan ruang kantor Permata Residence sudah hampir terjual habis, dan diperkirakan hanya tersisa sekitar 2.200 m2 dari 22.000 m2 yang tengah dibangun.
"Cepat terjualnya ruang kantor Permata Kuningan karena diserap banyak mitra bisnis kami. Paling kami tinggal menyisakan dua lantai yang akan diperuntukan untuk keperluan pasar tertentu," ungkapnya.
Permata Kuningan menyediakan ruang kantor 130 m2 hingga 225 m2 dengan harga jual berkisar US$1.200 per m2.
Dia menjelaskan pembeli ruang kantor Permata beragam mulai dari perusahaan furnitur, perusahaan batu bara, airline, perbankan, dan Murinda sendiri.
Dia memberikan contoh untuk airline saja bakal ada enam jasa penerbangan yang akan buka kantor di bangunan tersebut.
Sementara itu, Farida Riyadi, Manajer Senior PT Procon Indah, konsultan properti proyek itu, mengatakan Permata Kuningan diuntungkan karena adanya aliansi kemitraan bisnis yang telah menyerap sebagian besar ruang yang dibangun.
"Ya yang tinggal tidak lebih dari 40% karena sebagian besar sudah terjual."
Menurut dia, prospek kawasan Kuningan Persada cukup bagus karena besarnya rencana pengembangan kawasan itu.
Dalam hal ini, lanjutnya, akses jalan untuk kawasan itu cukup mendukung, sehingga menarik bagi konsumen.
Sebelumnya, salah satu konsultan properti memperkirakan prospek properti untuk perkantoran akan menguat pada tahun ini disebabkan meningkatnya permintaan ruang kantor dari perusahaan asing dan domestik.
Bahkan, konsentrasi pengembangan kawasan perkantoran berpeluang meluas ke sejumlah lokasi di luar kawasan pusat bisnis (central business district/CBD), mengikuti tren pembentukan klaster perkantoran berdasarkan sektoral.
Nico Kiroyan, Associate Director ColdwellBanker Commercial Indonesia, mengatakan bangunan perkantoran menjadi salah satu produk yang tumbuh secara atraktif pada tahun ini disebabkan dorongan permintaan yang terus menguat.
"Perusahaan tambang menjadi kontributor terbesar dalam penyerapan ruang kantor. Bersama dengan sejumlah bidang usaha lain akan terus memperbesar angka permintaan pada tahun ini," katanya, (Bisnis, 31 Januari 2007).
Dia menambahkan ada kecenderungan terjadi proses pembentukan klaster perkantoran berdasarkan sektoral, yang menyebabkan pengembangan pusat perkantoran tidak bisa lagi di satu kawasan saja.
Dia memberikan contoh mulai pesatnya transformasi kawasan sepanjang jalan tol T.B. Simatupang menjadi kawasan perkantoran perusahaan pertambangan.
Wednesday, September 5, 2007
Perkantoran Permata Kuningan habiskan dana Rp160 miliar
Posted by seemacau at 4:11 AM
Labels: Permata Kuningan, Property News
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comments:
Post a Comment