Monday, May 26, 2008

2009, Hotel Sahid Bangun Grand Sahid Plaza

JAKARTA, Investor Daily
26/05/2008


PT Hotel Sahid Jaya International Tbk tetap melanjutkan rencana pembangunan megaproyek Grand Sahid Plaza di dalam kompleks Sahid City, Jakarta Pusat, meski mundur dari rencana awal. Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun itu ditargetkan mulai dibangun awal 2009 dan selesai sebelum 2011.


Direktur Utama Hotel Sahid Jaya International Indro Yuwono mengatakan, megaproyek Grand Sahid Plaza rencananya terdiri atas satu menara perkantoran 45 lantai dan menara hotel yang terintegrasi dengan mal setinggi 50 lantai plus 5 basement.

“Pendanaannya selain dari kas internal, akan kita usahakan lagi dari pasar modal atau membentuk konsorsium dengan mitra strategis. Kami belum putuskan opsi mana yang dipilih. Yang pasti, proyek ini segera diluncurkan, sebelum kehilangan momentum,” kata Indro Yowono, di sela seremoni topping off Sahid Sudirman Residence di Jakarta, Sabtu (24/5).

Proyek ini akan dikembangkan di lahan seluas 1,1 hektare, yang merupakan bagian dari sekitar 6 hektare lahan pengembangan superblok Sahid City.

Di Sahid City saat ini beroperasi Hotel Sahid Jaya, Istana Sahid, dan Sahid Office Boutique, serta apartemen Sahid Sudirman Residence yang ditargetkan selesai akhir 2008.

Chairman & President Sahid Group Prof Sukamdani S Gitosardjono dalam kesempatan yang sama menambahkan, Grup Sahid juga membangun Sahid Sahirman Memorial Hospital bekerja sama dengan investor dari Jerman. Grand opening rumah sakit ini ditargetkan Agustus tahun ini.


Implementasi Budaya Jawa

Semula, proyek yang sebelumnya bernama Sahid Perdana Towers ini dijadwalkan sudah mulai dibangun awal 2008. Hal itu dikatakan Indro Yowono di sela rapat umum pemegang saham (RUPS) Hotel Sahid Jaya pertengahan 2007.

Arsitektur Sahid Perdana Towers dirancang oleh M Ridwan Kamil, yang mengimplementasikan desain batik Jawa dalam bentuk bangunan bertingkat.

Ridwan Kamil bersama rekannya, AD Tardiyana, merancang kulit menara (facade) dengan kaca-kaca mozaik yang menyerupai batik Jawa dan dibagi oleh dua tampilan dinding tirai.

Dari lantai podium ke lantai 30 menampakkan menara dibalut kulit futuristik dan dari lantai 31 ke ujung menara dibungkus oleh tirai bermotif batik, yang menunjukkan sejarah panjang budaya batik Jawa.

Kemudian, desain menara berakar dari budaya Jawa diwujudkan dalam bentuk filosofi lotus kembar ke dalam bentuk elips menara. Filosofi lotus berdasarkan budaya Jawa sebagai simbol dua orang yang diarahkan oleh nilai-nilai religi yang kuat dalam situasi apapun.

Sahid Perdana Towers nantinya juga memiliki ruang pamer berukuran medium dan pusat pertunjukan kesenian yang diapit oleh menara kembar. Ruang tersebut dirancang untuk menjadi tempat penyelenggaraan pameran internasional, pementasan seni ataupun pertunjukan orkestra.

Sebuah fasilitas spa “spa in the sky" juga sedang dirancang sebagai jembatan penghubung antargedung. Sedangkan lantai dasar dirancang untuk kafe, rumah makan dan butik fashion untuk menarik aktivitas masyarakat yang ada di jalan.

“Apakah desain Sahid Perdana mengalami perubahan atau tidak, belum bisa dipastikan karena tentu perlu kesepakatan dengan mitra bisnis Sahid Hotel,” ujar Indro Yowono.

0 Comments: